Loading...
world-news

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - PROTEKSI TANAMAN


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

https://ptn.ipb.ac.id

Sekilas Tentang PROTEKSI TANAMAN

Sejarah

Sejarah departemen ini diawali pada 1950 sebagai divisi Entomologi-Fitopatologi, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia. Pada 1972, namanya berubah menjadi Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman sebagai bagian dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Departemen ini kembali berganti nama menjadi Departemen Proteksi Tanaman pada 2005.

Pada awalnya, Departemen ini hanya menyediakan program strata satu (S1) dan pada 1976, meresmikan program pasca sarjana untuk gelar master dalam Patologi dan Entomologi Tanaman yang diikuti program Doktor pada 1978.

Program Sarjana menjadi lebih kuat ketika Departemen ini memperoleh hibah melalui Kualitas untuk Pendidikan Sarjana (2000 - 2003); begitu pula dengan program pasca sarjana yang memperoleh hibah melalui Proyek URGE (1997 - 2000). Program studi sarjana memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional sejak 1988 hingga 2014. Kinerja Departemen ini diringankan dengan adanya program hibah kompetitif B dari DIKTI (2005 – 2007).

Departemen Proteksi Tanaman telah dikenal sejak lama dalam memainkan peranan penting, dan sebagai agen perubahan, serta mentransfer teknologi dalam pengembangan berbagai strategi pengendalian hama dan penyakit tanaman. Dengan sumber daya manusia yang begitu hebat, berbagai fasilitas serta prestasi di bidang pendidikan, penelitian, dan layanan masyarakat, Departemen ini selalu meningkatkan keteguhannya untuk berkontribusi dalam kebutuhan bangsa.

LAB

Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian – IPB Univesity yang terakreditasi A (Sangat baik) oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap di bidang proteksi tanaman, antara lain:

Laboratorium, terdiri atas 4 laboratorium pendidikan, 10 laboratorium penelitian, laboratorium analisis data dan peramalan organisme pengganggu tanaman (on line), dan laboratorium terpadu.

Kompleks rumah kaca, serta kebun percobaan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dan penelitian.

Ruang baca yang menyediakan buku referensi dan jurnal baik nasional maupun internasional. Mahasiswa juga dapat menggunakan fasilitas perpustakaan pusat IPB University (LSI) baik secara langsung maupun daring.

Museum serangga sebagai Insect Teaching and Research Collection (ITRC) untuk mendukung pendidikan, penelitian, serta memberikan layanan untuk masyarakat umum.

Klinik Tanaman sebagai pionir unit pelayanan kepada masyarakat dan sebagai rujukan bagi klinik tanaman lain di Indonesia.

Unit Kajian Pengendalian Hama Terpadu (UKPHT) yang menyelenggarakan pelatihan, magang, dan kajian dalam bidang PHT.

Agroecology Learning Farm (AELEFA). Wahana bagi mahasiswa untuk belajar dan diskusi semilapangan tentang keterampilan praktis di bidang pertanian.

 https://youtu.be/OXyQHc-0gTs

PROGRAM STUDI

Program Pendidikan

Program Studi Proteksi Tanaman adalah program sarjana dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang profesional di bidang manajemen hama dan penyakit tanaman atau perlindungan tanaman. Program studi ini terbuka untuk semua lulusan sekolah menengah atas baik Indonesia maupun warga negara asing dengan spesialisasi di bidang ilmu alam. Program studi diselenggarakan menggunakan sistem poin kredit semester dan akan diselesaikan setidaknya 8 semester (4 tahun) hingga maksimal 12 semester.

Program studi pertama kali didirikan pada tahun 1963 dengan nama Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan. Selanjutnya, pada 10 Januari 2005, nama program studi diubah menjadi Departemen Proteksi Tanaman (PTN). Sejak 1998 hingga sekarang, PTN telah menerima akreditasi grade "A" (Unggul) dari Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Tinggi (BAN PT)). Selain akreditasi nasional, PTN juga telah dinilai oleh Asean University Network - Quality Assurance (AUN-QA) dan menerima sertifikat jaminan kualitas dengan kategori antara "cukup seperti yang diharapkan" dan "lebih baik dari cukup" untuk periode tersebut. 2013 - 2017.

Visi

PTN diharapkan menjadi program studi terkemuka dengan standar internasional dalam pengembangan sumber daya manusia serta ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kompetensi inti dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman berbasis sumber hayati tropis untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

Misi

Untuk mencapai visinya, PTN melaksanakan misi berikut:

  1. mengembangkan dan melaksanakan pendidikan sarjana berkualitas tinggi di bidang pengelolaan hama dan penyakit tanaman;
  2. untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan hama dan penyakit tanaman berbasis bioresource melalui penelitian berkualitas tinggi; dan
  3. untuk mendukung pertanian tropis berkelanjutan melalui penerapan sains dan teknologi di bidang pengelolaan hama dan penyakit tanaman ramah lingkungan dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sasaran Program

PTN melaksanakan program studi sarjana untuk menghasilkan lulusan yang memiliki dua kompetensi, yaitu (1) penguasaan pengetahuan dasar dan terapan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah hama dan penyakit tanaman dan (2) memiliki keterampilan dalam manajemen kesehatan tanaman untuk memberikan pendekatan yang efektif untuk menerapkan teknologi perlindungan tanaman yang ramah lingkungan. Selain keterampilan khusus dan pengetahuan, para lulusan juga diharapkan memiliki tiga keterampilan hidup generik: (1) keterampilan komunikasi yang baik, (2) keterampilan manajerial yang baik, dan (3) keterampilan kewirausahaan yang masuk akal.

Syarat untuk Memperoleh Gelar

Mahasiswa sarjana diharuskan untuk menyelesaikan minimal 144 SKS untuk memperoleh gelar, termasuk seminar dan proyek penelitian sarjana.

Gelar yang Diberikan

Mahasiswa yang telah menuntaskan sebuah mayor sarjana di proteksi tanaman diberikan gelar Bachelor of Agricultural Science atau Sarjana Pertanian.

Learning Outcome Program Studi Proteksi Tanaman

Setelah menyelesaikan studi di Program Studi Proteksi Tanaman, para lulusan diharapkan untuk:

  1. Memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip ilmu alam, ilmu sosial, matematika, ekonomi, dan kewirausahaan untuk diterapkan di bidang perlindungan tanaman;
  2. Memiliki pengetahuan tentang pentingnya identifikasi berbagai hama dan patogen tanaman serta diagnosa penyakit tanaman;
  3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang biologi dan ekologi berbagai hama dan patogen tanaman;
  4. Telah menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik pengamatan hama dan populasi patogen serta estimasi tingkat kerusakan tanaman;
  5. Telah menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai taktik pengendalian hama dan penyakit tanaman dan dalam strategi untuk menerapkan berbagai taktik kontrol dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu;
  6. Temiliki pengetahuan tentang konsep fitosanitari;
  7. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman dan musuh alami serta untuk mendiagnosis penyakit tanaman;
  8. Dapat menerapkan prinsip agroekosistem yang sehat untuk pengelolaan hama dan penyakit tanaman;
  9. Memenuhi syarat untuk merancang dan mengimplementasikan hama dan penyakit tanaman terpadu dengan menggunakan metode ramah lingkungan yang efektif dan ekonomis;
  10. Dapat menganalisis masalah hama dan penyakit dalam agroekosistem dan merumuskan strategi pengendaliannya berdasarkan pengelolaan hama terpadu;
  11. Dapat bekerja dalam tim dan bertanggung jawab atas keberhasilan sistem manajemen hama dan penyakit tanaman serta untuk beradaptasi dengan tantangan global;
  12. Memenuhi syarat untuk menerapkan berbagai metode untuk berkomunikasi secara efektif dengan komunitas ilmiah dan masyarakat secara keseluruhan;
  13. Memiliki kesadaran akan pentingnya pembelajaran seumur hidup; dan
  14. Merasa berkewajiban untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan norma dan etika yang diterima.

Kurikulum Program Studi Proteksi Tanaman

Kurikulum adalah salah satu modalitas yang menentukan kualitas program pendidikan. Kualitas program akademik tidak dapat dipisahkan dari masalah relevansi. Upaya apa pun untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas tidak dapat mengabaikan relevansi program yang sedang dilaksanakan. Mempertimbangkan hal ini, PTN dengan hati-hati mengembangkan kurikulum yang akan membuat program akademik dalam perlindungan tanaman relevan dengan kondisi sekarang dan masa depan. Oleh karena itu, staf akademik PTN telah merancang kurikulum perlindungan tanaman sedemikian rupa sehingga:

  1. memberikan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai untuk mengembangkan karir yang sukses di tingkat petani, di lembaga pemerintah, sektor penelitian dan pengembangan serta di dunia industri;
  2. siswa memperoleh semua ilmu dasar yang dibutuhkan untuk pengembangan masa depan bidang studi;
  3. layak berdasarkan waktu dan sumber daya sehingga dapat diikuti secara efektif oleh siswa dalam jangka waktu studi yang diusulkan;
  4. relevan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan siswa sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat;
  5. para siswa memiliki pikiran ilmiah serta empati terhadap masyarakat.

 

Struktur kurikulum PTN terdiri dari empat komponen yang digambarkan sebagai berikut:

  1. Mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Dasar: terdiri dari 32 satuan kredit semester (SKS) atau 22,2% dari total beban studi (144 - 146 SKS) yang mencakup mata pelajaran dasar sebagai batu fondasi mata pelajaran berikutnya serta media matrikulasi untuk siswa yang berasal dari berbagai daerah / sekolah menengah sehingga mereka diharapkan memiliki pengetahuan dasar yang sama.
  2. Mata kuliah Pertanian Dasar: terdiri dari 38 SKS (atau 26,4% dari total beban studi) yang mencakup mata pelajaran yang diselenggarakan oleh departemen lain tetapi memberikan landasan yang kuat untuk pendalaman kompetensi inti dan kompetensi lainnya seperti keterampilan komunikasi, manajerial, dan kewirausahaan.
  3. Mata Kuliah Kompetensi Utama: terdiri dari 61 SKS mata pelajaran (atau 42,4% dari total beban studi) yang mencakup semua kompetensi inti perlindungan tanaman mulai dari dasar hingga ilmu terapan. Subyek tersebar dari semester kedua hingga semester tujuh dengan urutan mata pelajaran yang saling terkait satu sama lain.
  4. Mata Kuliah Kompetensi Pendukung: terdiri dari 13-15 SKS mata kuliah (atau 9% dari total beban studi) yang mencakup satu dari tiga kompetensi lainnya atau pengetahuan / keterampilan lain yang mendukung kompetensi inti.

Prodi Lainnya